KUKAR — Kaya akan warisan sejarah, Kecamatan Muara Kaman di Kutai Kartanegara (Kukar) sejatinya menyimpan potensi pariwisata yang luar biasa. Namun hingga kini, potensi tersebut masih tertahan oleh tantangan infrastruktur dan belum memadai segi promosi.
Muara Kaman dikenal dengan keberadaan prasasti kuno yang merupakan jejak peradaban awal Nusantara. Sayangnya, peninggalan sejarah ini belum terangkat secara maksimal ke dunia luar.
“Selama tiga tahun saya menjabat sebagai Camat, saya merasa belum bisa mewujudkan harapan masyarakat untuk mengembangkan pariwisata sejarah ini, tapi kami terus mendongkrak,” ungkapnya, Senin (28/4).
Meski pembangunan jalan menuju Muara Kaman telah diperhatikan, dengan penambahan lebih dari satu kilometer jalan beraspal dan semen pada tahun ini, kondisi geografis yang rawan banjir tetap menjadi hambatan serius. Kerusakan jalan akibat banjir mengganggu akses wisatawan, khususnya ke lokasi-lokasi bersejarah.
Kendati demikian, Muara Kaman tetap menarik perhatian wisatawan, bahkan dari mancanegara. Dalam sebuah kesempatan, Muara Kaman menjadi tuan rumah kunjungan delegasi dari Bali dan Australia, dalam rangkaian Kongres Agama Hindu di Balikpapan.
“Harapannya, ke depan ada perhatian lebih besar terhadap pengembangan sektor pariwisata di Muara Kaman,” ujarnya.
Dengan dukungan pengembangan infrastruktur yang lebih adaptif terhadap kondisi alam dan promosi yang lebih gencar, Muara Kaman berpotensi menjadi salah satu destinasi wisata sejarah unggulan di Kaltim.
