Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Warga Gowa Protes Tambang Pasir di Pemukiman, Jalan Rusak dan Terancam Longsor

Iklan

GOWA — Warga Dusun Mandengeng Toa, Desa Tindang, Kecamatan Bontonompo Selatan, Kabupaten Gowa, turun ke jalan memprotes aktivitas tambang pasir yang beroperasi di dekat permukiman. Warga menilai kegiatan tambang itu merusak jalan desa dan membahayakan keselamatan mereka.

“Kalau dibiarkan bisa longsor jalanan kampung. Itu yang kami takutkan ke depan,” kata perwakilan warga, Junniati Daeng Rimang, kepada detikSulsel, Sabtu (13/9/2025).

Junniati menjelaskan tambang tersebut telah beroperasi sekitar lima tahun. Awalnya lokasi tambang berada jauh dari pemukiman, namun kini area galian sudah mendekati rumah warga. “Dulu jauh dari rumah, sekarang sudah di depan rumah, di tengah pemukiman,” ujarnya.

Ia menambahkan, kerusakan jalan semakin parah akibat truk tambang yang keluar masuk setiap hari. Kondisi jalan menjadi berlumpur saat hujan dan sulit dilalui warga. “Jalanan sudah hancur. Warga pakai jalan itu untuk ke pasar dan antar anak ke sekolah, tapi sekarang rusak total,” ucapnya.

Menurut Junniati, warga sudah berulang kali menyampaikan keluhan ke pemerintah desa, namun tak ada tanggapan. Karena itu, mereka akhirnya melakukan aksi protes secara langsung di lokasi tambang. “Pak desa tidak pernah turun, baru kemarin waktu kami demo. Selama ini dibiarkan saja,” katanya.

Warga juga menuding pemilik tambang memiliki hubungan dekat dengan aparat desa. “Pemilik tambang Daeng Empo itu warga Karannuang, tetangganya pak desa, keluarganya juga. Jadi mungkin itu sebabnya dibiarkan,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Desa Tindang Kamaruddin Gading dan Camat Bontonompo Selatan Daniyal Opo belum memberikan keterangan resmi terkait protes warga ini. Keduanya belum merespons saat dihubungi hingga Sabtu (13/9) malam.

Sebelumnya, puluhan warga, mayoritas perempuan, menggelar aksi di lokasi tambang pada Kamis (11/9). Mereka menuntut penghentian operasi tambang yang dinilai memperparah kerusakan jalan desa. “Kami minta tambang dihentikan supaya jalan tidak tambah rusak,” tegas Junniati.

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *