Kelurahan Rua – Sebagai upaya untuk mewujudkan masyarakat Kelurahan Rua Tangguh bencana, sejumlah dosen dan mahasiswa dari Universitas Khairun melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate, Kota Ternate pada hari Sabtu, 26 Juli 2025. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu kewajiban dosen, sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan kontribusi nyata kepada masyarakat.
Menurut Tangge, dkk. (2024) dan Priambodo (2020) banjir bandang di Kelurahan Rua telah terjadi sebanyak tiga kali dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, yaitu tahun 2017, 2020 dan 2024. Tercatat Kelurahan Rua menjadi daerah yang cukup sering terjadi banjir bandang, banjir bandang terbaru yang terjadi pada 25 agustus 2024 menelan korban jiwa sebanyak 19 jiwa, korban luka – luka 15 orang, sebanyak 250 warga mengungsi dan 30 rumah mengalami rusak ringan hingga berat. Hasil penelitian yang kami lakukan pasca terjadinya banjir bandang di Kelurahan Rua pada tahun 2024 dengan pendekatan teknologi Geographic Information System (GIS), menunjukan bahwa luas permukiman yang terdampak yaitu 11,56 Ha atau 3,85 % dari total luas Kelurahan Rua. Hal tersebut yang menjadi alasan kami melaksanakan kegiatan pengabdian ini di Kelurahan Rua.
Kegiatan ini bekerjasama dengan organisasi pemuda Kelurahan Rua yang terfokus pada mitigasi bencana. Pengabdian ini terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan, antara lain : Sosialisasi Mitigasi Bencana, Penyuluhan Kesiapsiagaan Bencana, Pelatihan alat Early Warning System (EWS), pelatihan alat komunikasi Handy Talkie (HT), pelatihan pemasangan tenda posko serta pembuatan peta jalur evakuasi yang nantinya akan didesain dalam bentuk Neon Box. Selain kegiatan berupa peningkatan kualitas sumber daya manusia, kami juga memberikan bantuan berupa fasilitas alat Early Warning System, Handy Talkie (HT), Tandu, Tenda Posko dan Peta Jalur Evakuasi.
Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan secara bertahap, diawali pada hari Sabtu, 26 Juli 2025, telah dilaksanakan Sosialisasi Mitigasi Bencana, selanjutnya pada hari Sabtu, 2 Agustus 2025 telah terlaksana kegiatan Penyuluhan Kesiapsiagaan Bencana yang dirangkaikan dengan serah terima alat kepada mitra. Selain itu, telah terlaksana juga kegiatan Pelatihan alat Early Warning System (EWS), alat komunikasi Handy Talkie (HT), pada hari Sabtu, 09 Agustus 2025 dan pelatihan pemasangan Tandu Posko yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 23 Agustus 2025. Dalam waktu berikutnya, akan diagendakan kegiatan pemasangan peta jalur evakuasi.

Syarifullah Bundang, S.Si., M.T. selaku ketua tim pengabdian dalam sambutannya mengingatkan kewaspadaan terhadap potensi bahaya sekunder berupa aliran lahar dan banjir bandang di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Gamalama.
“Keberadaan Gunung Gamalama di Kota Ternate menjadi sebuah ancaman bencana bagi masyarakat khususnya masyarakat Kelurahan Rua. Bencana yang menjadi ancaman nyata yaitu banjir lahar dingin dan banjir bandang, seperti yang terjadi tahun 2024 yang menelan korban jiwa. Sehingga sangat penting bagi masyarakat untuk mempersiapkan diri dan membekali diri dalam menghadapi ancaman bencana. Untuk itu sangat diharapkan para pemuda mengambil peran dalam mewujudkan Kelurahan Rua Tangguh Bencana.” Pungkasnya.
Di tempat yang sama, ketua Pemuda Rua, Burhan Nurlete menyampaikan bahwa kolaborasi seperti ini sangat dibutuhkan untuk menangani beberapa permasalahan di masyarakat.
“Kegiatan seperti ini sangat penting bagi kami para pemuda untuk peningkatan pemahaman dan keterampilan teknis dalam mempersiapkan diri menghadapi bencana. Apalagi tahun 2024 lalu, Kelurahan Rua berduka atas musibah bencana banjir bandang. Untuk itu diharapkan kesadaran para pemuda untuk mengambil peran dalam persoalan ini demi daerah yang tercinta ini.” Ujarnya.
Salah satu pemateri sekaligus anggota tim PKM Muh. Faedly H. Tidore, S.T., M.Ling. menyampaikan bahwa salah satu tahapan paling penting pada mitigasi bencana yaitu kegiatan Pra Bencana (persiapan dan pengurangan resiko sebelum terjadi bencana), dalam hal tersebut masyarakat atau pemuda diharapkan memahami kondisi wilayahnya, meningkatkan pemahaman dan keterampilan terkait bencana dan mengenali lebih dalam terkait system peringatan dini. Untuk itu masyarakat diharapkan aktif mengikuti kegiatan – kegiatan tersebut.

Kegiatan pengabdian ini diakhiri dengan penyerahan bantuan beberapa alat, seperti alat peringatan dini, alat komunikasi, tandu, tenda posko dan peta jalur evakuasi kepada mitra sebagai bagian dari upaya jangka panjang untuk mewujudkan masyarakat Tangguh bencana.
Sumber pendanaan kegiatan ini berasal dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM), Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi tahun pendanaan 2025 yang mendukung sepenuhnya pelaksanaan program ini.
Dengan adanya kegiatan pengabdian masyarakat ini, diharapkan hubungan antara universitas dan masyarakat semakin erat, serta memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi perkembangan desa-desa di Indonesia, khususnya dalam menghadapi ancaman bencana.
Daftar Pustaka
Priambodo YA, Kamis M. Delineasi Sungai Penyebab Banjir Di Kelurahan Rua Kecamatan Pulau Ternate Kota Ternate Menggunakan HEC-HMS. Jurnal Sipilsains. 202 Sep 16;10(2):151-156.
Tangge NA, Bundang S, Tidore MFH. Analisis Index Vegetasi Area Terdampak Banjir Bandang Kelurahan Rua Kecamatan Pulau Ternate Menggunakan Metode Clustering pada Citra Landsat 8. Jurnal Pertambangan dan Lingkungan. 2024 Des 23;5(2):66-71.







