Kutai Kartanegara – Pemerintah Kecamatan Muara Jawa kembali menggelar Safari Ramadan sebagai salah satu agenda tahunan yang dinanti masyarakat. Selain mempererat tali silaturahmi, kegiatan ini juga diharapkan jadi pemicu kepedulian sosial dan penggerak ekonomi lokal selama bulan suci Ramadan.
Safari Ramadan tahun ini menyasar masjid-masjid di seluruh kelurahan di Muara Jawa, termasuk wilayah terpencil di pulau. Camat Muara Jawa, Muhammad Ramli, mengatakan kegiatan dilakukan dengan pola selang satu hari dan menjangkau hingga sepuluh titik kunjungan.
“Muara Jawa memang punya delapan kelurahan, tapi kami targetkan sembilan sampai sepuluh lokasi, termasuk di pulau dan tingkat kecamatan. Kami ingin semuanya merasakan kebersamaan ini,” ujar Ramli kepada wartawan.
Dalam setiap kunjungan, tak hanya diisi dengan kegiatan keagamaan seperti buka bersama dan salat berjamaah, pihak kecamatan juga menyerahkan cenderamata untuk masjid yang dikunjungi. Selain itu, forum dialog digelar guna menyerap aspirasi langsung dari warga.
“Kami ingin memastikan masyarakat, termasuk yang di daerah terluar, tetap merasa diperhatikan. Ramadan ini momentum untuk menyatukan semuanya,” tambahnya.
Selain agenda keagamaan, semarak Ramadan di Muara Jawa juga ditandai dengan kegiatan sosial dan ekonomi. Salah satu yang menyita perhatian adalah acara yang dipusatkan di Lapangan Sudirman. Kegiatan ini menghadirkan UMKM lokal serta melibatkan kalangan pemuda.
“Ramadan jadi waktu yang tepat untuk mendorong ekonomi warga. UMKM diberi ruang untuk tampil, sementara anak-anak muda terlibat dalam pelaksanaannya. Ini kolaborasi yang sehat,” jelasnya.
Muara Jawa dikenal sebagai kecamatan dengan masyarakat yang majemuk. Untuk itu, pemerintah setempat juga menaruh perhatian pada upaya menjaga kerukunan sosial selama Ramadan. Ramli menekankan pentingnya menjaga situasi tetap aman dan damai.
“Ramadan harus jadi berkah untuk semua. Bukan hanya untuk umat Muslim, tapi juga bagi seluruh warga yang hidup berdampingan di Muara Jawa,” tegasnya.
Safari Ramadan di Muara Jawa tahun ini tak hanya menjadi ajang ibadah, tapi juga wadah memperkuat solidaritas sosial, mendongkrak ekonomi warga, dan mempererat hubungan lintas komunitas di tengah keberagaman.