Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Revitalisasi Pertanian Loa Ipuh, Upaya Kembali Bangkitkan Lahan Tidur untuk Ketahanan Pangan

Lurah Loa Ipuh, Eri Suparjan

Kutai Kartanegara – Kelurahan Loa Ipuh, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), tengah menggencarkan program revitalisasi pertanian untuk mengoptimalkan potensi lahan yang selama ini terbengkalai. Program ini bertujuan tidak hanya untuk meningkatkan hasil pertanian, tetapi juga mendukung ketahanan pangan lokal yang lebih stabil.

Lurah Loa Ipuh, Eri Suparjan, mengatakan bahwa sektor pertanian di wilayahnya mendapat perhatian khusus dari Pemerintah Kabupaten Kukar. Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah perbaikan infrastruktur pertanian, seperti saluran irigasi dan fasilitas pendukung lainnya, yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas lahan yang sebelumnya tidak tergarap.

“Sekitar 60 persen lahan pertanian di Loa Ipuh belum dimanfaatkan secara maksimal, dan sekitar 40 hektare di antaranya merupakan lahan tidur yang memiliki potensi besar untuk diolah,” ujar Eri Suparjan, Kamis (12/3/2025).

Menurut Eri, revitalisasi pertanian ini bertujuan untuk memaksimalkan potensi yang ada. Dengan dukungan dari Pemkab Kukar, beberapa saluran irigasi dan sarana pendukung telah dibenahi untuk mendukung pengelolaan lahan secara lebih optimal.

“Alhamdulillah, kami mendapat dukungan penuh dari Pemkab Kukar untuk menghidupkan kembali sektor pertanian ini. Dengan adanya fasilitas yang diperbaiki, insya Allah tahun ini kami akan mulai bergerak lagi,” imbuhnya.

Revitalisasi ini juga memiliki dampak penting untuk ketahanan pangan di tingkat lokal. Dengan pengelolaan lahan yang lebih optimal, diharapkan produksi pangan dapat meningkat, dan pada akhirnya kesejahteraan para petani di Loa Ipuh akan turut terangkat.

Program revitalisasi pertanian ini menjadi salah satu prioritas dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kelurahan Loa Ipuh. Dari total 69 usulan program yang diajukan, sebagian besar difokuskan pada pengembangan sektor pertanian serta peningkatan kesejahteraan petani.

“Dari 69 usulan yang kami ajukan, banyak yang berfokus pada pertanian dan infrastruktur yang mendukung. Kami berharap program ini dapat terwujud dan memberikan manfaat nyata bagi petani,” tambah Eri.

Salah satu fokus utama dalam program revitalisasi ini adalah pembangunan serta perbaikan saluran irigasi. Air menjadi faktor krusial dalam pertanian, dan banyak lahan tidur di Loa Ipuh yang tidak tergarap akibat terbatasnya akses air. Dengan adanya perbaikan infrastruktur ini, petani diharapkan bisa kembali mengolah sawah dan kebun mereka dengan lebih maksimal.

Eri menegaskan bahwa kerja sama antara pemerintah, petani, dan masyarakat menjadi kunci kesuksesan program ini. Dengan dukungan yang kuat, diharapkan revitalisasi pertanian dapat mengatasi masalah lahan tidur dan meningkatkan perekonomian petani di Loa Ipuh.

“Kita punya potensi besar, dan dengan sarana yang mendukung, kita yakin pertanian di Loa Ipuh bisa bangkit kembali. Mari kita bersama-sama menggerakkan sektor pertanian ini agar bisa memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat,” tutupnya.

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *