Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Refleksi dan Pamitan Menjelang Akhir Masa Jabatan

Bupati Kukar, Edi Damansyah saat memberikan bantuan sapras ke Kelompok Pengajian Desa Rapak Lambur (Istimewa)

KUKAR– Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah memanfaatkan kunjungannya ke Desa Rapak Lambur, Kecamatan Tenggarong, untuk berpamitan kepada masyarakat menjelang akhir masa jabatannya. Dalam kegiatan penyerahan bantuan sarana peribadatan kepada ibu-ibu majelis taklim, Bupati Kumaf Edi Damansyah menyampaikan rasa syukur dan permohonan maaf atas segala kekurangan selama ia memimpin Kukar.

Dalam suasana bulan Syawal yang penuh berkah, Edi menyampaikan bahwa masa jabatannya sebagai Bupati akan segera berakhir pasca pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU). Dengan suara yang tenang dan penuh haru, ia menyampaikan refleksi atas perjalanan pengabdiannya selama ini.

“Saya merasa terhormat dan bersyukur dapat mengabdi kepada masyarakat Kukar yang sangat saya cintai. Semua niat, pikiran, waktu, dan seluruh diri saya, saya wakafkan untuk masyarakat Kukar,” ujarnya.

Edi menyadari bahwa dalam perjalanan sebagai kepala daerah, tidak semua kebijakan berjalan sempurna. Namun ia meyakini bahwa seluruh langkah yang diambil selalu dilandasi oleh niat untuk membangun daerah dan menyejahterakan rakyat.

“Selama menjalankan amanah ini, tentu ada kekurangan dan kekhilafan. Dengan kerendahan hati, saya atas nama pribadi dan keluarga memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Kutai Kartanegara,” tambahnya.

Ia juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada seluruh pihak yang selama ini mendukung jalannya pemerintahan, termasuk tokoh agama, tokoh masyarakat, serta jajaran pemerintah daerah. Dukungan tersebut, menurut Edi, menjadi kekuatan utama dalam menghadapi berbagai tantangan pembangunan.

Meski masa jabatan segera berakhir, Edi berharap program-program strategis yang telah dirintis seperti Kukar Idaman tetap dilanjutkan demi keberlanjutan pembangunan di Kukar. Ia berpesan agar masyarakat terus menjaga persatuan dan berperan aktif dalam membangun daerah.

Kegiatan di Desa Rapak Lambur pun ditutup dengan doa bersama dan suasana haru, menjadi simbol perpisahan yang hangat antara pemimpin dan rakyatnya—sebuah pertemuan yang mencerminkan dedikasi dan cinta seorang Bupati kepada tanah kelahirannya.

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *