Samarinda – Profesi wasit kini tak lagi sekadar bagian dari dunia olahraga, melainkan juga menjadi peluang ekonomi baru. Hal inilah yang menjadi sorotan utama dalam Pelatihan Wasit Pairing dan Manajemen Pertandingan yang digelar oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur pada 23–25 November 2024 di Hotel Cokro, Balikpapan.
Berbeda dari pelatihan sejenis yang biasanya hanya berfokus pada pengembangan teknis perwasitan, kegiatan ini menonjolkan potensi ekonomi yang dapat diraih dari profesi wasit. Rasman Rading, Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Kaltim, menegaskan bahwa wasit profesional semakin diminati, tidak hanya di lingkungan pemerintah daerah, tetapi juga oleh sektor swasta.
“Banyak perusahaan kini rutin menggelar turnamen olahraga, baik untuk karyawan maupun promosi merek. Mereka membutuhkan wasit profesional yang mampu mengelola pertandingan secara adil dan efisien. Dengan keterampilan yang mereka dapatkan, profesi ini bisa menjadi sumber penghidupan yang menjanjikan,” ujar Rasman, Senin (25/11).
Dengan diikuti 45 peserta dari berbagai kabupaten/kota di Kalimantan Timur, kecuali Mahakam Ulu, pelatihan ini juga menjadi langkah awal untuk menciptakan wirausahawan baru di bidang perwasitan. Rasman optimistis, para peserta mampu menjadikan keterampilan ini sebagai modal untuk berkembang secara profesional sekaligus memperbaiki kesejahteraan mereka.
“Wasit bukan lagi hanya soal memimpin pertandingan. Mereka juga bisa membuka jasa konsultasi, menjadi pelatih wasit lain, atau bekerja di berbagai turnamen independen yang kian marak,” tambahnya.
Selain aspek ekonomi, pelatihan ini tetap berfokus pada peningkatan kualitas pertandingan di Kaltim. Sistem pairing dan manajemen pertandingan yang diajarkan bertujuan untuk memastikan pengelolaan pertandingan berjalan lebih terstruktur dan profesional, sehingga mampu bersaing di tingkat nasional.
Dispora Kaltim juga berharap para peserta menjadi agen perubahan di daerah masing-masing, membawa standar baru yang lebih tinggi dalam penyelenggaraan olahraga lokal.
“Kami ingin olahraga di Kaltim tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga pendorong ekonomi dan kebanggaan daerah. Pelatihan ini adalah salah satu langkah untuk mencapai visi itu,” tutup Rasman.
Dengan menjadikan profesi wasit sebagai peluang ekonomi, Dispora Kaltim tidak hanya meningkatkan kualitas olahraga di daerah, tetapi juga membuka jalan bagi generasi muda untuk menjadikan hobi mereka sebagai penghidupan yang bermartabat.