Makassar- PJ Bupati Takalar, Dr Setiawan Aswad, , bersama Bupati Maros, Bupati Pangkajene dan Kepulauan, PJ Walikota Parepare, serta Bupati Bulukumba menghadiri acara Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut (BCL) 2024 yang merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam mengurangi sampah di laut dan pesisir di Anjungan Pantai Losari, Kota Makassar, Kamis, (29/08/2024).
Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Sakti Wahyu Trenggono, dalam arahannya menegaskan bahwa BCL bukan hanya tentang membersihkan sampah yang mengapung di laut, tetapi juga merupakan upaya masif yang melibatkan seluruh stakeholder, termasuk nelayan, untuk berperan aktif dalam mengambil sampah selama melaut. Ia juga menekankan
“Pentingnya peran pemerintah daerah dalam mengedukasi masyarakat agar sampah plastik dikelola sejak dari sumbernya, baik di rumah tangga maupun di toko, agar tidak berakhir di laut,” paparnya.
Sekretaris Provinsi Sulsel, Drs Jufri Rahman, yang mewakili PJ Gubernur Sulsel, menyatakan bahwa gerakan ini mendukung target nasional dalam penanganan sampah laut, yaitu mengurangi 70% sampah laut pada 2025 sesuai Peraturan Presiden No. 83 Tahun 2018.
“Gerakan ini juga menjadi bagian dari implementasi program prioritas untuk mendukung kebijakan ekonomi biru Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP),” jelasnya.
Jufri Rahman juga menyoroti potensi besar wilayah pesisir dan laut Sulawesi Selatan, yang memiliki panjang pantai yang signifikan dan berpotensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun, ia juga mengingatkan akan ancaman seperti abrasi dan peningkatan permukaan air laut yang memerlukan langkah strategis untuk mengantisipasinya.
“Sebagai bagian dari upaya tersebut, Pemerintah Provinsi Sulsel bersama kabupaten/kota telah melakukan aksi Underwater Clean Up dengan melibatkan 50 penyelam di sekitar Pulau Barrang Lompo, berhasil mengangkat 1 ton sampah plastic,” lanjut Jufri.
PJ Bupati Takalar, Dr Setiawan Aswad, dalam sambutannya menyatakan bahwa Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut adalah momentum penting untuk memperkuat komitmen bersama dalam menjaga kelestarian laut.
“Keberhasilan gerakan ini sangat bergantung pada kolaborasi semua pihak serta kesadaran masyarakat untuk bersama-sama menjaga laut agar tetap lestari bagi generasi mendatang,” tegasnya.
Terakhir, ia menjelaskan gerakan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian laut, mengedukasi mengenai praktik ramah lingkungan, menggalang aksi nyata seperti pembersihan pantai dan laut, penanaman mangrove, pelestarian terumbu karang, serta memperkuat kolaborasi berbagai pihak untuk konservasi laut.
