Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Lurah Loa Tebu Galang Dukungan Warga untuk Gerakan Bumil Sehat: Cegah Risiko Sejak Dini Lewat Pemeriksaan Rutin

Lurah Loa Tebu Rahimudin (Redaksi/Republiknews)

Iklan

Kukar- Kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan ibu hamil menjadi sorotan utama Kelurahan Loa Tebu, Kecamatan Tenggarong, Kutai Kartanegara. Di bawah kepemimpinan Lurah Loa Tebu Rahimudin, kelurahan ini menggagas penguatan Gerakan Bumil Sehat yang berbasis komunitas, menyusul ditemukannya kasus kehamilan berisiko yang terjadi pada tahun 2024.

Dua kasus kehamilan berisiko tinggi yang tercatat di wilayah Tenggarong menjadi pemicu utama lahirnya inisiatif tersebut. Meski kedua kasus itu telah ditangani sesuai prosedur medis, satu di antaranya tak terselamatkan. Tragedi itu menjadi pengingat betapa pentingnya deteksi dini dan kontrol rutin terhadap kesehatan ibu dan janin. “Kami tidak ingin kejadian seperti ini terulang. Karena itu, upaya pencegahan harus dimulai dari hal paling mendasar kesadaran dan kedisiplinan,” ujarnya, Selasa (1/7/2025).

Melalui sosialisasi dan edukasi yang dilakukan secara intensif, Rahimudin mendorong ibu hamil dan calon ibu untuk tidak menunda pemeriksaan kehamilan ke puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat. Ia menegaskan, menjaga kesehatan ibu hamil bukan semata tugas tenaga medis, melainkan tanggung jawab bersama—keluarga, tetangga, bahkan masyarakat sekitar.

Kelurahan Loa Tebu membentuk jaringan kolaboratif dengan melibatkan unsur RT, LPM, Karang Taruna, dan Tim Penggerak PKK. Mereka diberdayakan sebagai motor penggerak kesadaran kolektif di lingkungan masing-masing. “Setiap lingkungan punya peran. Kalau tetangga tahu ada ibu hamil yang belum periksa ke puskesmas, bisa diingatkan. Ini bentuk kepedulian sosial yang harus ditumbuhkan,” tegasnya.

Langkah konkret dilakukan melalui posyandu, forum diskusi warga, serta pelibatan aktif dalam kegiatan sosial. Edukasi tentang bahaya kehamilan tanpa pengawasan medis, pentingnya asupan gizi, hingga tanda-tanda bahaya kehamilan menjadi bagian dari materi yang disampaikan dalam berbagai kesempatan. Rahimudin menyebut bahwa pendekatan langsung ke masyarakat jauh lebih efektif karena menyentuh sisi emosional dan pengalaman sehari-hari.

Pemerintah kelurahan juga mengapresiasi keberadaan layanan kesehatan gratis di puskesmas, serta program-program unggulan Dinas Kesehatan Kukar yang mendukung kesehatan ibu dan anak. Namun menurutnya, akses yang tersedia tidak akan berarti jika masyarakat tidak termotivasi untuk memanfaatkannya. “Kita sudah punya fasilitas, tinggal bagaimana membangun budaya sadar kesehatan,” ungkapnya.

Upaya ini diharapkan mampu menekan angka kehamilan berisiko dan meningkatkan angka persalinan sehat di wilayah tersebut. Rahimudin optimistis, jika seluruh elemen masyarakat bergerak bersama, maka visi menjadikan Loa Tebu sebagai kelurahan ramah ibu hamil akan terus diupayakan.

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *