Anggota DPRD Kota Makassar, Andi Odhika Cakra Satriawan, menyoroti rencana pemilihan Ketua RT dan RW yang akan digelar Pemkot Makassar pada Juni hingga Juli 2025.
Legislator Fraksi NasDem itu menekankan pentingnya penerapan prinsip demokratis dan keseragaman mekanisme agar tidak terjadi ketimpangan di tengah masyarakat.
“Pemilihan Ketua RT dan RW harus diatur secara demokratis dan memiliki mekanisme yang seragam. Jangan sampai ada perbedaan yang menimbulkan ketimpangan dalam kontestasi,” ujar Odhika, Sabtu (17/5/2025).
Ia menilai, proses pemilihan sebaiknya dilakukan secara menyeluruh dalam satu sistem yang adil, transparan, dan partisipatif.
Saat ini, Peraturan Wali Kota (Perwali) sebagai dasar hukum pemilihan masih dalam tahap finalisasi. Berdasarkan petunjuk teknis sementara, Ketua RT akan dipilih langsung oleh warga, sedangkan Ketua RW dipilih melalui musyawarah para Ketua RT di wilayahnya.
Namun, Odhika menilai mekanisme tersebut berpotensi menimbulkan ketidakseimbangan representasi warga. Ia menegaskan bahwa pemilihan seharusnya sama-sama dilakukan secara langsung oleh masyarakat.
“RT dan RW adalah ujung tombak pelayanan publik. Karena itu, proses pemilihannya harus mencerminkan nilai partisipasi dan kesetaraan,” tegasnya.
Odhika berharap Pemkot Makassar memastikan pelaksanaan pemilihan benar-benar terbuka, adil, dan melibatkan masyarakat secara aktif di setiap tahapannya.
“Kita ingin mekanisme ini melibatkan masyarakat sepenuhnya dan menghindari potensi ketimpangan kewenangan maupun representasi,” pungkasnya.
