Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Kala Teater Hadirkan Festival Kala Monolog 2025, Angkat Filosofi Bugis ‘Ale’ Lino’

Iklan
Pertunjukan Festival Kala Monolog 2025 yang melibatkan 11 aktor dari Makassar, Bukittinggi, Gowa, Yogyakarta, Pontianak, Banda Aceh, Denpasar, Malang, Depok, dan Kendari. Yang diselenggarakan 23-26 Oktober di Aula Benteng Fort Rotterdam, Kota Makassar.

Kala Teater kembali menggelar Festival Kala Monolog (FKM) 2025 pada 23–26 Oktober 2025 di tujuh titik kota Makassar. Tahun ini, festival yang telah menjadi agenda tahunan sejak 2009 itu menggandeng Manajemen Talenta Nasional (MTN) Seni Budaya dari Kementerian Kebudayaan RI, dengan mengusung tema ‘Ale’ Lino’ sebagai konsep kosmologi Bugis yang berarti Dunia Tengah.

Direktur Festival Kala Monolog, Dwi Lestari Johan, menjelaskan bahwa Ale’ Lino merupakan ruang keseimbangan antara dunia atas dan dunia bawah, tempat manusia hidup dan berinteraksi dengan alam serta leluhur.

“Filosofi ini sejalan dengan semangat MTN Seni Budaya yang ingin mengembangkan talenta seni secara berkelanjutan dan tetap berpijak pada nilai-nilai tradisi,” ujar Dwi Lestari kepada wartawan.

Melalui kolaborasi ini, FKM 2025 menghadirkan dua program utama, yakni MTN Presentasi dan MTN Lab. Program MTN Presentasi menampilkan 11 aktor dari 10 kota di Indonesia, mulai dari Banda Aceh hingga Pontianak, yang terpilih dari 65 pendaftar melalui proses kurasi terbuka. Sementara MTN Lab diwujudkan lewat Studio Aktor, ruang lokakarya yang melibatkan 10 aktor terpilih dari Makassar, Bone, Gowa, dan Mamasa, dipandu oleh sutradara dan aktor asal Yogyakarta, Joned Suryatmoko.

Direktur Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan, Ahmad Mahendra, menyebut kolaborasi ini sebagai langkah memperkuat ekosistem seni pertunjukan nasional.

“Dari tanah asal epos I La Galigo, kita belajar bahwa panggung adalah napas kebudayaan. Kolaborasi MTN Seni Budaya dan Kala Monolog menjadi upaya menjaga tradisi bercerita agar terus relevan dengan zaman,” tuturnya.

Selain pertunjukan monolog, FKM 2025 juga menggelar serangkaian kegiatan seperti Kuliah Umum, Bicara Karya, Studio Aktor, Mengalami Makassar, dan Peluncuran Buku Antologi Kota: Ingatan dan Ancaman-hasil workshop bersama sutradara Jepang, Satoko Ichihara.

Berlangsung di berbagai ruang publik seperti Benteng Rotterdam, Gedung Kesenian Societeit de Harmonie, Taman Macan, dan Nipah Park, festival ini ingin mendekatkan masyarakat dengan seni sekaligus menumbuhkan kesadaran akan keterhubungan antara manusia, kota, dan sejarahnya.

Sejak pertama kali digelar pada 2009, Festival Kala Monolog telah menelurkan 124 pertunjukan, 119 aktor, 71 naskah, dan berbagai kolaborasi lintas daerah di Indonesia. Tahun ini, festival turut didukung oleh berbagai mitra, termasuk Nipah Park, Gramedia, RRI Pro 2 Makassar, Madama Radio, Bekal Hidup, dan sejumlah komunitas teater di tanah air.

Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat dapat mengikuti akun Instagram @festivalkalamonolog atau menghubungi Direktur Festival Dwi Lestari Johan di 0821-9246-4929.

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *