Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Fahrizal DPRD Makassar Dukung Larangan Perpisahan Sekolah Berbayar

Iklan

Makassar – Anggota DPRD Kota Makassar, Fahrizal Arrahman Husain, menilai pemerataan akses pendidikan di Makassar sudah cukup baik. Namun, ia menegaskan masih ada pekerjaan rumah besar dalam mengubah persepsi masyarakat terhadap kualitas sekolah.

Menurutnya, sistem zonasi yang berlaku saat ini masih menimbulkan kecenderungan masyarakat memfavoritkan sekolah tertentu yang dianggap “lebih baik”, sehingga pendaftaran siswa baru masih menumpuk di sekolah-sekolah favorit.

“Beberapa fasilitas pendidikan memang perlu ditingkatkan dari berbagai aspek, agar masyarakat tidak lagi berpikir hanya ada beberapa sekolah yang bagus,” ujar Fahrizal, Sabtu (3/5/2025).

Fahrizal juga menyampaikan dukungan penuh terhadap kebijakan Wali Kota Makassar yang melarang kegiatan perpisahan sekolah berbiaya tinggi. Ia menilai langkah itu tepat karena tidak semua orang tua siswa memiliki kemampuan ekonomi yang sama.

“Saya sangat setuju. Apa yang disampaikan Pak Wali itu benar, karena kita harus mempertimbangkan kondisi orang tua murid dari kalangan menengah ke bawah. Ini bentuk kepedulian sosial,” jelas politisi muda tersebut.

Fahrizal menambahkan, dalam praktiknya kegiatan perpisahan sekolah sering dijadikan celah mencari keuntungan oleh oknum tertentu. Karena itu, ia mendorong agar larangan tersebut diperkuat dengan regulasi resmi.

“Perlu dibuat aturan yang lebih ketat. Kalau ada orang tua yang mampu dan ingin merayakan sendiri, silakan. Tapi jangan sampai semua siswa dipaksa ikut menyumbang. Kepala sekolah harus bertanggung jawab,” tegasnya.

Ia juga mengungkapkan hasil inspeksi mendadak (sidak) DPRD ke sejumlah sekolah, terutama yang terdampak banjir dan mengalami kerusakan fasilitas. Hasilnya, banyak ditemukan kondisi toilet siswa yang memprihatinkan.

“Ada anak-anak yang sampai terkena infeksi saluran kencing karena menahan buang air kecil. Toiletnya rusak atau tidak layak pakai. Bahkan ada toilet guru yang bersih tapi dikunci dan tidak bisa digunakan siswa,” ujarnya prihatin.

Fahrizal menekankan bahwa semua fasilitas sekolah, termasuk toilet guru dan siswa, harus bersih dan dapat diakses bersama. Menurutnya, kesehatan siswa harus menjadi prioritas utama dalam penyediaan sarana pendidikan.

Meski belum mengetahui detail nominalnya, ia memastikan anggaran pemeliharaan dan perbaikan infrastruktur sekolah tahun ini meningkat dibanding tahun sebelumnya.

“Untuk penambahan sekolah mungkin belum ada, tapi perbaikan fasilitas sangat banyak didorong, terutama toilet dan ruang kelas,” katanya.

Fahrizal berharap, dengan fokus pada perbaikan infrastruktur dasar seperti sanitasi dan ruang belajar, seluruh sekolah di Kota Makassar dapat memberikan lingkungan pendidikan yang sehat, nyaman, dan merata bagi semua siswa.

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *