Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

DP3A Kukar Perkuat Perlindungan Perempuan dan Anak, Komitmen Wujudkan Lingkungan yang Aman

Plt Kepala DP3A Kukar, Hero Suprayetno

Kutai Kartanegara – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus bergerak untuk meningkatkan perlindungan bagi perempuan dan anak di tengah maraknya kasus kekerasan. Dengan berbagai langkah strategis, DP3A Kukar berkomitmen memperluas jangkauan layanan, termasuk di daerah terpencil, untuk memastikan setiap perempuan dan anak mendapatkan perlindungan yang layak.

Plt Kepala DP3A Kukar, Hero Suprayetno, menjelaskan bahwa salah satu pencapaian signifikan yang telah dilakukan adalah relokasi kantor Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) ke lokasi yang lebih strategis. Sebelumnya, kantor layanan ini sulit dijangkau oleh masyarakat, terutama korban kekerasan.

“Kami memindahkan kantor ke lokasi yang lebih mudah diakses di pinggir jalan utama, agar masyarakat lebih mudah datang untuk mendapatkan bantuan. Langkah ini sangat penting agar tidak ada perempuan dan anak korban kekerasan yang kesulitan mendapatkan perlindungan,” ujar Hero, Rabu (12/3).

Relokasi ini ternyata berdampak positif, karena kini banyak korban yang sebelumnya enggan atau takut melapor, mulai merasa lebih nyaman dan percaya diri untuk mencari bantuan. Hal ini juga membuka peluang bagi DP3A untuk memperkuat kolaborasi dengan instansi terkait, seperti Dinas Sosial dan kepolisian, dalam menangani kasus kekerasan.

Tak hanya itu, DP3A Kukar juga gencar melakukan pelatihan kepada tenaga pendamping, dengan fokus pada penanganan kasus kekerasan berbasis gender dan pendampingan anak berkebutuhan khusus. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi SDM dalam menangani kasus kekerasan dengan pendekatan yang lebih profesional dan empatik.

“Kami ingin memastikan pendampingan yang terbaik, terutama bagi anak-anak penyandang disabilitas yang sering kesulitan mendapatkan perlindungan. Oleh karena itu, kami terus berupaya untuk menghadirkan tenaga pendamping yang memahami kebutuhan mereka,” tambah Hero.

Untuk mengatasi kendala geografis, DP3A Kukar juga mengajukan proposal pengadaan kendaraan operasional yang lebih sesuai dengan kondisi wilayah. Langkah ini diharapkan mempercepat respons tim dalam menangani kasus di daerah-daerah terpencil.

Selain itu, DP3A tengah merencanakan pembangunan rumah perlindungan khusus bagi perempuan dan anak korban kekerasan. Rumah ini nantinya akan menjadi tempat aman bagi korban yang membutuhkan perlindungan darurat sebelum mendapat solusi jangka panjang.

“Keberadaan rumah perlindungan ini sangat penting untuk memberikan rasa aman dan membantu korban dalam proses pemulihan,” jelas Hero.

Salah satu dampak positif dari program DP3A Kukar adalah meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan perempuan dan anak. Kini, masyarakat lebih aktif melaporkan kejadian kekerasan, yang sebelumnya banyak tertutupi karena korban takut atau tidak tahu harus melapor ke mana.

Melalui berbagai program sosialisasi, DP3A Kukar berhasil membangun kepercayaan masyarakat terhadap layanan yang mereka sediakan. Dengan kerja sama antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan lebih banyak korban yang akan mendapatkan perlindungan dan keadilan.

“Kami percaya bahwa perubahan besar dimulai dari langkah kecil. Dengan kerja sama dan kepedulian bersama, kita bisa menciptakan Kukar yang lebih aman bagi perempuan dan anak,” tutup Hero.

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *