Kutai Kartanegara — Dalam upaya mendukung tumbuh kembang anak serta kesehatan ibu hamil, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kutai Kartanegara (Kukar) terus menggencarkan sosialisasi gerakan gemar makan ikan (Gemarikan) di berbagai posyandu.
Kepala DKP Kukar, Muslik, mengungkapkan bahwa kegiatan ini telah berjalan intensif selama dua tahun terakhir dan menyasar langsung masyarakat di tingkat bawah, terutama ibu-ibu muda.
“Kami ingin membentuk kebiasaan sehat sejak dini, terutama di masa kehamilan dan usia emas anak. Posyandu menjadi titik strategis karena di sanalah para ibu dan anak-anak berkumpul rutin,” ucap Muslik saat dihubungi, Sabtu (05/04/2025).
Ia menjelaskan, konsumsi ikan sangat penting untuk kecerdasan otak dan pemenuhan gizi seimbang. Namun masih banyak masyarakat yang belum menyadari bahwa ikan sungai lokal juga memiliki nilai gizi yang tinggi, bahkan setara dengan ikan laut.
“Ikan sungai seperti patin, baung, lais, dan haruan mengandung protein tinggi dan asam lemak esensial. Ini sangat bermanfaat untuk perkembangan otak anak dan kesehatan ibu hamil. Jangan anggap remeh ikan lokal,” tegasnya.
Muslik juga menambahkan bahwa selama ini terjadi stigma bahwa ikan sungai kalah bersaing dari segi manfaat dengan ikan laut. Padahal, kandungan gizinya tidak kalah bahkan beberapa jenis ikan sungai memiliki tekstur yang lebih lembut dan cocok untuk bayi serta balita.
Program sosialisasi tersebut juga dikemas menarik melalui demo masak, pembagian resep sehat berbahan dasar ikan sungai, serta pemberian paket makanan tambahan berbasis ikan bagi anak-anak posyandu.
“Sosialisasi Gemarikan bukan hanya teori. Kami ingin para ibu terinspirasi untuk menghadirkan menu berbasis ikan dalam keseharian keluarga mereka,” pungkasnya.[YK]
—-
Adv Diskominfo Kukar OPD (23)
70 Persen Warga Kukar Kini Pilih Ikan Sebagai Sumber Protein Utama
(Foto: Muslik, Kepala DKP Kukar)
Kutai Kartanegara – Kesadaran masyarakat Kutai Kartanegara (Kukar) dalam mengonsumsi ikan kian meningkat. Data dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kukar mencatat, sebanyak 70 persen warga kini telah menjadikan ikan sebagai salah satu sumber protein utama dalam menu harian mereka.
Kepala DKP Kukar, Muslik, menyampaikan bahwa peningkatan ini tidak lepas dari upaya berkelanjutan pemerintah dalam menyosialisasikan pentingnya makan ikan, baik melalui sekolah, posyandu, hingga kelompok masyarakat di desa dan kelurahan.
“Kesadaran masyarakat dalam mengonsumsi ikan terus tumbuh. Saat ini, 70 persen warga Kukar sudah menjadikan ikan sebagai bagian penting dari pola makan sehat mereka,” ucap Muslik saat dihubungi, Sabtu (05/04/2025).
Produksi ikan di Kukar pun terus mengalami peningkatan, baik dari sektor budidaya maupun perikanan tangkap. Kukar dikenal sebagai salah satu daerah dengan potensi perikanan yang besar di Kalimantan Timur, dengan produksi ikan air tawar yang dominan.
Muslik menyebutkan, ikan sungai seperti haruan, patin, dan baung, menjadi pilihan utama masyarakat karena mudah didapat dan kaya akan nutrisi.
“Kita ingin masyarakat sadar bahwa ikan, terutama ikan lokal dari sungai, tidak kalah kandungan gizinya dibandingkan ikan laut. Ini juga bagian dari upaya kita mendukung ketahanan pangan dan gizi keluarga,” tegasnya.
Sosialisasi gemar makan ikan (Gemarikan) terus digencarkan, terutama di posyandu dan sekolah dasar. Selain membagikan informasi gizi, DKP juga menyertakan demo masak sehat berbahan ikan dan membagikan resep praktis agar masyarakat bisa lebih kreatif mengolah hasil perikanan lokal.
“Bukan hanya soal makan ikan, tapi juga soal meningkatkan kualitas hidup. Konsumsi ikan dapat mencegah stunting, memperkuat daya tahan tubuh, dan meningkatkan fungsi kognitif anak,” tutup Muslik.
Dengan meningkatnya kesadaran ini, DKP Kukar optimistis tren konsumsi ikan akan terus naik, seiring meningkatnya produksi dan dukungan terhadap nelayan serta pembudidaya lokal.[YK]







