Dinas Pertanian Kabupaten Takalar mencatat capaian signifikan sepanjang 2025 dengan menyalurkan sekitar 273 ton bantuan bibit padi dan jagung kepada para kelompok tani yang tersebar di 12 kecamatan. Bantuan ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas pertanian dan penghasilan petani lokal.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Dinas Pertanian Takalar, Irham, saat ditemui wartawan, Kamis (27/11/2025). Ia menjelaskan bahwa bantuan bibit terdiri dari 171 ton bibit padi dan 102 ton bibit jagung, yang sudah tersalurkan ke ratusan kelompok tani di seluruh Kabupaten Takalar.
“Jumlah bibit jagung yang telah tersalurkan mencapai 102.075 kilogram, sementara bibit padi mencapai 171.025 kilogram. Semua bantuan ini sudah sampai ke tangan para petani di 12 kecamatan,” ujar Irham kepada wartawan, dikutip Selasa (2/12/2025).
Lebih lanjut Irham merinci, total penerima bantuan bibit mencapai 1.384 kelompok tani. Dari jumlah itu, terdapat tujuh kelompok tani yang menerima bantuan gabungan bibit padi dan jagung sebanyak 1,7 ton di Desa Popo dan Desa Bonto Marannu, Kecamatan Galesong Selatan, pada Senin (24/11) lalu.
“Kalau dilihat dari jenis bibit, penerima bibit padi mencapai 1.021 kelompok, sedangkan penerima bibit jagung sebanyak 363 kelompok. Pembagian ini merata di seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Takalar,” jelas Irham.
Bantuan bibit tersebut diberikan secara langsung oleh Bupati Takalar, Mohammad Firdaus, khususnya di wilayah Galesong Selatan. Bupati Firdaus menekankan bahwa pemberian bibit bukan sekadar bantuan fisik, melainkan juga bagian dari upaya mendorong peningkatan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani lokal.
“Semoga bantuan bibit padi dan jagung ini benar-benar dapat memberikan dampak nyata bagi petani, terutama di musim tanam ini. Dengan produktivitas yang meningkat, tentu penghasilan para petani juga akan ikut bertambah,” kata Firdaus.
Dinas Pertanian Takalar menegaskan bahwa program penyaluran bibit ini akan terus berlanjut di masa mendatang, dengan target menjangkau lebih banyak kelompok tani, memperkuat ketahanan pangan daerah, serta mempersiapkan generasi petani yang lebih mandiri dan produktif.







