Hujan deras yang mengguyur sejak pagi membuat kondisi lapangan di Pattallassang berubah menjadi becek. Akibatnya, upacara pembukaan Lomba Pramuka Penggalang terpaksa dipindahkan ke dalam Baruga Panrannuangku. Meski rencana berubah total, antusias para peserta sama sekali tidak luntur.
Ratusan Pramuka Penggalang justru terlihat lebih semangat. Mereka seolah mengetahui bahwa kegiatan sore itu akan kedatangan tamu penting yang sudah mereka tunggu-tunggu.
Sekitar pukul 17.15 Wita, Bupati Takalar Mohammad Firdaus Daeng Manye akhirnya tiba di lokasi. Mengenakan kemeja putih dan peci hitam, ia langsung memasuki baruga yang penuh sesak oleh peserta dari berbagai kecamatan.
Beberapa regu spontan bangkit dari tempat duduknya begitu melihat orang nomor satu di Takalar itu. Suasana riuh kecil terdengar saat mereka memberikan sambutan hangat.
Karena lapangan tidak memungkinkan, seluruh rangkaian acara dipusatkan di dalam baruga. Sejumlah pejabat turut hadir, di antaranya Camat Pattallassang Bansuhari Said Daeng Baji, Camat Galesong Selatan Nurhidayat Abdullah, Plt Kepala Dinas Pendidikan Rifani, hingga para Ketua Kwarran dari 12 kecamatan.
Dalam sambutannya, Bupati Firdaus langsung menyuntikkan motivasi kepada ratusan peserta. Ia menegaskan bahwa Pramuka Takalar harus tampil terdepan dan mampu beradaptasi dengan berbagai tantangan zaman.
Bupati juga menekankan pentingnya membangun karakter, disiplin, kreativitas, serta ketangguhan generasi muda. Ia turut menyinggung slogan Takalar Cepat yang disebutnya sejalan dengan nilai-nilai gerakan Pramuka.
Usai memberi arahan, suasana baruga semakin ramai. Peserta Pramuka berebut maju mendekati Bupati. Ada yang minta bersalaman, ada pula yang ingin berfoto. Panitia sempat kewalahan mengatur barisan, namun Bupati menyambut para peserta dengan ramah sambil terus melemparkan senyum.
Ketua Panitia, Imran, mengatakan Bupati sejatinya hanya berencana hadir sebentar. Namun menurutnya, begitu bertemu dengan para anggota Pramuka, agenda itu biasanya berubah. “Beliau kalau sudah ketemu anak-anak, langsung lupa waktu,” ujarnya sambil tertawa kecil.
Di luar ruangan, hujan masih belum reda. Tapi di dalam baruga, energi dan semangat ratusan Pramuka Penggalang tetap menyala, mengubah sore yang basah menjadi momen penuh motivasi.







