Muhammad Akbar Basri, atau yang akrab disapa Abay, staf DPRD Kota Makassar, sempat mengirim pesan terakhir di grup WhatsApp keluarga saat terjebak dalam kebakaran dan kerusuhan di Gedung DPRD Makassar, Jumat malam (29/8/2025).
“Doakan ka, sudah tidak bisa ka, terjebak ka di dalam ruangan,” tulis Abay dalam pesan yang dibacakan oleh kakaknya, Muhammad Bahmid Basri, kepada wartawan, Sabtu (30/8/2025). Pesan tersebut dikirim pukul 21.37 Wita, dan setelah itu ponselnya tidak dapat dihubungi.
Bahmid menceritakan bahwa ini adalah pertama kalinya Abay mengirim kabar di grup keluarga. Setelah menerima pesan tersebut, Bahmid segera menuju kantor DPRD, namun suasana di lokasi sudah mencekam dan informasi simpang siur mengenai kondisi Abay.
Untuk memastikan keselamatan adiknya, Bahmid sempat mendatangi lima rumah sakit di Makassar, termasuk RS Grestelina, RS Primaya, dan RS Hermina. Hatinya semakin gelisah karena belum ada kepastian mengenai keberadaan Abay. Kepastian baru didapatkan pada pukul 02.00 Wita, saat Abay berhasil dievakuasi. Proses evakuasi disebut sangat sulit karena petugas damkar dilempari molotov oleh massa.
Abay adalah anak bungsu dari tujuh bersaudara dan belum menikah. Bahmid menceritakan rencana orang tua yang ingin segera menikahkan Abay, namun nasib berkata lain. Sebelum kejadian, Abay juga sempat menunjukkan momen haru dengan ibunya, memeluknya tanpa alasan sehari sebelum insiden.
Meski sederhana, Bahmid mengenang Abay sebagai sosok yang sangat baik dan peduli terhadap keluarga dan tetangga. “Luar biasa Abay itu sama saudaranya semua. Kalau saya bilang, dia saudaraku yang paling baik,” tuturnya. Almarhum Abay, yang juga bertugas sebagai fotografer DPRD Makassar, menjadi salah satu korban dalam aksi demonstrasi mahasiswa yang berujung pembakaran Gedung DPRD Makassar.







