Ternate – Dosen Universitas Khairun (Unkhair) Ternate melaksanakan program pemberdayaan masyarakat dengan menggandeng kelompok pengolah dan pemasar ikan di Kelurahan Jambula, Kota Ternate, Maluku Utara. Program ini berfokus pada pengolahan limbah tulang ikan tuna menjadi produk bernilai ekonomis.
Kegiatan yang telah berlangsung sejak Agustus 2025 tersebut melibatkan penyuluhan dan pelatihan teknis bagi anggota kelompok pengolahan ikan setempat. Para dosen memberikan pendampingan dalam mengolah limbah tulang ikan menjadi tepung tulang ikan, yang berpotensi menjadi bahan tambahan pakan ternak maupun komoditas usaha baru.
Program ini mendapat dukungan penuh dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi melalui hibah Program Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) tahun 2025.
Ketua tim pengabdi dari Unkhair, Tri Laela Wulandari, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari kontribusi perguruan tinggi dalam mendukung ekonomi sirkular di sektor perikanan.
“Limbah tulang ikan yang selama ini terbuang sia-sia, sebenarnya dapat diolah menjadi produk bermanfaat seperti tepung. Ini tidak hanya membuka peluang usaha baru bagi masyarakat, tetapi juga membantu mengurangi pencemaran lingkungan,” ujarnya.
Tim pengabdi yang terdiri dari tiga dosen dan beberapa mahasiswa ini juga memberikan pelatihan mengenai teknik penyimpanan, pengemasan produk, serta menyerahkan perlengkapan dasar untuk pengolahan.
Salah satu peserta pelatihan mengaku sangat antusias mengikuti kegiatan ini.
“Kami belajar ilmu baru tentang bagaimana mengolah limbah ikan. Ini sangat bermanfaat untuk pengembangan usaha kami,” katanya.
Program ini diharapkan dapat menjadi model pengolahan limbah berbasis masyarakat yang mampu mengoptimalkan potensi lokal, memperkuat ekonomi warga, sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan. Dukungan dari pemerintah daerah pun dinilai penting untuk keberlanjutan program ini ke depan.







