Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Posyandu Jadi Garda Depan Cegah Stunting, DPMD Kukar Optimalkan Peran Desa

Iklan

KUKAR – Penurunan angka stunting di Kabupaten Kutai Kartanegara tidak terlepas dari peran aktif Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD). Meski bukan dinas utama dalam penanganan stunting, DPMD menunjukkan komitmen kuat dalam menjalankan program dedikasi keluarga peduli kesehatan, terutama lewat penguatan peran Posyandu di desa.

Kepala DPMD Kukar, Arianto menjelaskan bahwa pihaknya mengambil bagian dalam optimalisasi Posyandu sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan dasar di tingkat desa. “Kami bertugas merevitalisasi peran Posyandu agar lebih aktif dan berdampak pada penurunan stunting, dan juga aktivitas masyarakat dalam pembinaan melalui posyandi ini optimal,” jelasnya.

Data menunjukkan, program ini telah memberikan dampak signifikan. Tahun 2023, angka stunting di Kukar tercatat di bawah 19%, bahkan sebelumnya mencapai 16%, lebih baik dibanding target nasional sebesar 19%. Pemerintah daerah pun berambisi mempertahankan dan menurunkan angka tersebut hingga ke level 14%.

Namun, tantangan tetap ada. Rasionalisasi anggaran menyebabkan alokasi untuk pembangunan Posyandu berkurang. Dari sebelumnya 26% kini tinggal 14%, dan jumlah kader yang semula ditargetkan dilatih dua orang per desa juga mengalami penyesuaian.

“DPMD tetap mengupayakan pelatihan bagi kader-kader Posyandu, terutama di desa-desa yang Posyandunya masih kurang aktif. Mereka akan dibekali pengetahuan gizi, kesehatan ibu dan anak, hingga pemantauan tumbuh kembang balita,” ucapnya.

Kepala DPMD menyebut bahwa Posyandu yang aktif dapat menjadi indikator desa yang sehat dan mandiri. Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak, termasuk kepala desa, untuk memberi perhatian lebih terhadap keberlangsungan Posyandu.

Selain itu, DPMD juga terus bersinergi dengan dinas lain seperti Dinas Kesehatan, Dinas Perikanan, hingga Kemenag untuk memastikan pencegahan stunting berjalan holistik. “Penanganan stunting tidak bisa sendiri, butuh kerja sama lintas sektor, dan dari lapisan terbawah, agar kebutuhan dan mutu ini terjamin,” pungkasnya.

Dengan pendekatan menyeluruh dan semangat kolaboratif, DPMD optimis angka stunting di Kukar bisa ditekan secara berkelanjutan, dan desa-desa makin tangguh dalam menghadapi tantangan kesehatan masyarakat.

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *