Samarinda – Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, sebanyak 479 kantor pertanahan atau se-Indonesia melaksanakan penanaman 100.000 pohon. Kegiatan ini dilakukan salah satunya sebagai langkah untuk mengatasi krisis iklim.
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan kegiatan penanaman pohon ini menjadi penyelamat bumi dari krisis iklim pemanasan global. Sehingga ini menjadi tanggung jawab bersama.
“Harus kita lakukan karena Indoensia ingin menjadi juara, tidak hanya sebagai warga yang bertanggung jawab tetapi juga campion untuk lingkungan hidup,” ujar AHY dalam sambutannya melalui virtual, Rabu (5/6/2024).
AHY juga menyinggung tantangan ke depan masyarakat dalam lingkungan hidup yang berpengaruh pada ketahanan pangan. Sebab diprediksi pada 2050 dunia akan semakin memperebutkan sumber daya.
“Kita selalu mengedepankan untuk pentingnya menjaga lingkungan agar ketahanan pangan bisa terjaga, ketahanan air, terutama air bersih bisa kita jaga. Dan juga tentunya. Kita berharap selalu terorientasi terhadap energi baru terbaharukan,” kata dia.
“Bumi kita hanya satu, penduduknya bertambah terus. Indonesia bertambah terus penduduknya, dunia tahun 2050 diprediksi mencapai 10 miliar. Kelangkaan akan terjadi, perebutan sumber daya akan terjadi. Oleh karena itu mari kementerian ATR/BPN menjadi salah satu elemen penting turut menghadirkan solusi,” tambahnya.
Terpisah, Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil ATR/BPN Kalimantan Timur (Kaltim) Rizki Agung mengatakan seluruh kantor pertanahan di Benua Etam juga turut serta dalam kegaiatan ini. Total ada 2.800 pohon penyerap karbon yang ditanam di ruang yang minim penghijauan.
“Kita menanam sekitar 2.800 pohon itu untuk 13 kantor pertanahan di Kaltim dan satu kantor wilayah, sebagai bentuk komitmen kami untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup,” jelasnya.
Untuk di Samarinda sendiri, penanaman pohon dilakukan di kawasan wisata religi atau Religi Center 5 tempat ibadah yang berada di Jalan Jakarta 1, Kecamatan Sungai Kunjang. Rizki menyebut pemilihan lokasi ini amsih banyak ruang terbuka.
“Seperti yang bisa kita lihat di sini masih banyak ruang terbuka ya, yang bisa kita tanami banyak pohon,” terangnya.
Pohon yang ditanami dalam kegiatan ini kebanyakan adalah pohon Mahoni. Tetap di Kaltim juga memfokuskan untuk menanam pohon bakau karena wilayahnya memiliki garis pantai yang cukup luas. (*)







